Kumpul
jam 06.00 wib di Timur Gudheg Yu Djum Jalan Kaliurang km 5.
Terasa
berat sebenarnya kubuka pejaman mataku pagi kemarin, walaupun hanya setengah
jam kulelapkan tidurku, kurasa itu sudah cukup setelah semalaman begadang di
Ma’iyahan. Hp Nokia C1-01 [milik ibuku yang diwariskan padaku] seketika
berdering dan menyiagakan telingaku, “Klepon is calling…”
Seketika
langsung kujawab seolah tidak terjadi apa-apa… “Mbak aku dah di Jakal deket
Gudheg Yu Djum.” “Waaaaa…. udah jam6 ternyata, dan aku belum mandi.” Segera
kuraih handuk dan bergegas ke kamar mandi. Untung saja hari libur, jadi ga
perlu pake antre. Jm 06.35 aku sudah siap, kuraih daypack dan mini-bag ku dan
tak lupa tenda dome. Segera kukeluarkan
Si Momot (panggilan sayangku untuk satu-satunya motor kesayanganku) dari
kandhangnya dan segera kusulut mesinnya. Tak usah berlama-lama, segera kutarik
gas-nya dan Kontrakan Gowok adalah tujuan pertamaku. Setelah dari Gowok,
setidaknya kost Sapen juga perlu kusinggahi , beberapa peralatan lapangan masih
tertinggal disana. Pukul 06.55, Momot segera melaju ke Jakal, di perjalanan aku
membayangkan wajah Si Klepon carut marut karena sudah menungguku 1 jam lamanya.
Pukul
07.45, tim kami (Cempe, Kurik, Klepon, Tikus, Omen, dan saya) kopi darat dengan
4 orang rekan dari KP3 Herpetologi Kehutanan UGM. Sebut saja,,, Mbak Nia, Mbak
Ayu, Mas Aat dan Mas Chandra. Setelah basa basi kenalan, kami bergegas
berangkat, kampus FMIPA UNNES adalah tujuan pertama. Sleman, Magelang,
Temanggung, Ambarawa, Semarang. Yeahhh… 11.45 akhirnya sampai di Semarang, kota
yang tidak jauh beda dengan Jogja (panasnya). Setelah muter-muter selama
setengah jam di kota itu, kami pun sampai di Kampus Unnes, meskipun yang
tadinya satu kloter jadi 3 kloter karena pisah-pisah gak karuan. Kami dipapag
oleh Mas-masnya, namanya Mas Munir, agak putih, agak berisi, tapi yang penting
ramah banget. Mas-nya termasuk Senior di Green Community [GC] Biologi Unnes.
Pertama,
kami diajak singgah di Kandhang GC. Bener-bener bikin ngimpi. The Real Kandhang
ada di sini, Kandhang kupu-kupu, anggrek dan bibit pohon, seakan membuat GC
memang sempurna. Suasana kampus mirip di desa, benar-benar alami. Masih banyak
lahan luas yang kosong dan sunyi… Mas Munir emang baik, kami dikasih rest-time
sampe ashar. Kugunakan waktu itu baik-baik untuk merasakan damainya mushola di
depan kandhang GC.
Waktu
menunjukkan pukul 16.05. Setelah sholat dan packing, tim kami segera menuju ke
Lereng Gunung Ungaran, tepatnya di Desa Banyu Windu, Kab. Kendal. Dengan
menempuh perjalanan selama sekitar 60 menit, kami pun sampai di homestay
[ternyata ga jadi nge-dome]. Desa yang sangat damai, mengingatkanku pada memori
Juni 2007, saat pertama kali kakiku menginjak tanah Ungaran di Jimbaran. Tidak
lama kami duduk, adzan magrib sudah terdengar…
Setelah
selesai sholat Isya’, ternyata Allah memberikan rejeki baru lewat gerimis.
“Biasane nek pas udah ngene malah ga nemu kodok. Tapi nek lebar udan malah rame,
dadi budal bar udan wae” kata Mas Munir membuka
pembicaraan. Sambil menyruput teh hangat suguhan Mbak Yuli [temen Mas Munir],
kami sedikit berbincang-bincang mengenai Herpet. Ya, biolaska memang baru mau
belajar Herpet. Bahkan bisa dikatakan ga ada yang kenal dengan jenis-jenis
Herpet kecuali beberapa teman yang mau tidak mau harus kenal karena pernah
njepret.
Akhirnya
sekitar jam 08.30 hujan mulai reda dan kami segera siap-siap. Bawaan mereka
seabreg, mulai dari tongkat ular, karung beras, caliper, senter super jangkrik
(saking tajemnya), DSLR, berbagai macam plastic, timbangan kodok, dan lain-lain
yang aku ga tahu namanya, soalnya baru liat. Sedangkan kami agak sedikit minder
[soalnya cuma modal senter ecek-ecek dan kamera pocket]. Ini memang pengalaman
pertama kami hunting malam hari, kodok lagi, mungkin memang butuh membiasakan
diri. Kalo hunting burung, kita sombong karena seringnya mendongak ke atas,
tapi kalo hunting kodok harus sering rendah hati dengan menundukkan kepala
–walaupun ga seterusnya.
Baru
beranjak beberapa meter, mbak-mbak sama mas-masnya udah pada berkerumun,
ternyata ada ular di kolam. Kadal tenan og, koq yo weruh-weruh e… Belum lagi
ada katak yang kurang lebih ukurannya cuma 3cm. Prikitiuwww… banget pokoke.
Di
tengah trek, kita berenam [biolaska] benar-benar nge-heng. Udah gak connect
lagi, akhirnya [dengan menyembunyikan rasa malu yang tak terkira] kami putuskan
buat ga nerusin perjalanan alias mau bobo’. Padahal pencarian mereka belum usai
karena spesies yang diburu belum juga nongol.
“Kita
nunggu sini aja ya mbak?” tanya kami.
‘’Hehe,
Ok.” Balas mbaknya.
Lama
kami menunggu mereka, mungkin sekitar 2 jam.
Srek…
srek… dari arah belakang terdengar kembalinya
tim Kodok Hunters.
“Dapet mbak?”
“Dapet lah ya… Tadi
motret Burung Meninting juga lagi b0b0’…”
Sambil mengeluarkan
kameranya dan ngliatin hasil-hasil bidikan-nya… Mbak Nia dan Mas Munir
bercerita banyak mengenai Kodok istimewa buruannya. Yach… Amfibi yang menjadi
icon buruan malam mini sebenarnya adalah Katak Pohon Mutiara/ Nyctixalus margaritifer. Namanya sangat
menarik, begitu juga ujud-nya. Sayang aku ga bejumpa dengannya gara-gara udah
pesimis duluan dengan kata-kata Mas Munir, “ Aku monitoring selama 2 tahun,
hanya ketemu dia 4 x…” Hehehe… Dasar akunya yang masih mental tempe!
Tak lama kemudian,
rombongan segera putuskan buat pulang dengan beberapa tangkapan ular, bunglon
dan Katak, guna identifikasi di home-stay.
Pukul 02.49 wib kami
tiba di home-stay, segera bersih diri
dan merapatkan barisan untuk tidur……
Dan ini-lah list
Amfibi yang berhasil teridentifikasi malam tadi:
1.
Katak
Bancet – Occidozyga sumatrana
2.
Katak
Tegalan – Fejervarya limnocharis
3.
Kongkang
Kolam – Rana chalconota
4.
Kodok
Puru Hutan – Bufo biporcatus
5.
Percil
Jawa – Microhyla achatina
6.
Katak
Pohon Emas – Philautus aurifasciatus
7.
Kongkang
Jeram – Huia masonii
8.
Bangkong
Tuli – Limnonectes kuhlii
9.
Katak
Pohon Mutiara - Nyctixalus margaritifer
Sedangkan untuk
Reptil, belum bisa diidentifikasi hingga spesies. Paling tidak, nemu:
1.
Kadal
2.
Gonochepalus
sp.
3.
Bronchocela
sp.
4.
Cicak
batu
5.
Ular
air [Jw: Ular Bu u]
6.
Ular
un-ident …
Salam Herpetologi
Menawan Hati…
catatan perjalanan yang super duper mantap,..
BalasHapusTrims mas, soale pengalaman pertama je, hehe
Hapusuuuueeedannnnnnnnnnnnnn
BalasHapustuuuueeeeaannnnnnnnaaannn.. marahi ngiri...
Salah e sapa pulang kampung,,, hahaha
Hapus